Usianya masih muda, baru 18 tahun. Namun sepak terjang Johanes Richo dalam dunia kejahatan jauh di atas usianya. Bukan hanya korban yang takut, rekan-rekannya pun tidak ada yang berani menentang ucapannya. “Padahal usianya lebih muda dari rekan-rekannya,”kata Kepala Kepolisian Resor Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni.
Johanes adalah tersangka utama dalam kasus perampokan dan pemerkosaan di dalam angkot M26 yang menimpa pedagang sayur berinisial RS pada 14 Desember 2011. Polisi menangkap pemuda itu di Bandung,sepekan yang lalu, bersama Deden Rosadi, 18 tahun, dan seorang perempuan bernama Aida,19 tahun. Perempuan itu diduga sebagai pacar Johanes.
Empat hari berselang,polisi berhasil menangkap tersangka terakhir,Saad Dali Munthe,19 tahun, di Medan,Sumatera Utara.Saad kabur ke Medan bersama tiga rekannya,Kris,20 tahun,C (20),dan R (19).Tiga tersangka terakhir juga merupakan anggota komplotan Richo tapi tidak terlibat dalam kasus perampokan dan pemerkosaan terhadap Rs. Copas Dari busetgan.blogspot.com
Komplotan Richo ini, kata Mulyadi, sudah berulang kali melakukan perampokan di kawasan Jakarta Timur,Jakarta Selatan,Bekasi,dan Depok. Saat beraksi,mereka kerap menyewa angkot dan tidak ragu-ragu melukai para korban.
Menurut Mulyadi,Richo bisa dianggap sebagai otak dan pemimpin komplotan. Dia tidak segan-segan bertindak kasar kepada teman-temannya. “Richo bilang,kalau dia masuk penjara,semua harus ikut,” kata Mulyadi.
Tidak ada temannya yang berani menentang. Karena itu,mereka kabur bersama-sama.
Polisi menilai sepak terjang Richo itu tidak wajar untuk ukuran remaja seumurannya. “Dalam usia yang relatif muda,dia sudah lebih dari tujuh kali melakukan tindak kriminal yang sadis,” kata Mulyadi. Dengan alasan itu pula polisi berencana membawa Richo menjalani tes kejiwaan.
Pemerhati sosial dan budaya dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan tindakan sadis pelaku kejahatan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan pribadi pelaku. “Bisa saja dia pernah dieksploitasi saat masih anak-anak,” katanya.
Eksploitasi itu umumnya terjadi karena kemiskinan. Saat masih anak-anak, pelaku dilibatkan dalam pencarian nafkah keluarga. “Mereka tidak bisa menikmati masa kanak-kanak karena ditekan oleh kebutuhan ekonomi.”
Psikolog dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk mengatakan memang tidak wajar seorang remaja bisa melakukan tindakan sadis tanpa rasa bersalah. Tindakan itu bisa dikategorikan psikopat. Namun,untuk memastikan seseorang memiliki kepribadian psikopat, harus dilakukan pemeriksaan psikologis. Kalau dia menikmati kejahatan yang dilakukan,memang bisa jadi psikopat. Tapi,jika tidak, kemungkinan besar adalah kriminal murni.”
Adrianus pesimistis hukuman penjara mampu menyadarkan Richo dan kawan-kawan.“Jika tidak dibimbing dengan benar, penjara justru akan menjadi tempat mereka mempelajari bentuk-bentuk kejahatan lain,”katanya.
Beberapa Kasus yang Melibatkan Richo cs
17 November 2011
Lokasi: Jalan Ahmad Yani, Rawamangun, Jakarta Timur.
Korban ditusuk dan sepeda motornya dibawa kabur penjahat. Korban meninggal di RS Persahabatan.
24 November 2011
Lokasi: Jalan Juanda, Depok.
Polisi menyebutkan ada empat kasus perampasan sepeda motor di jalan itu.
2 Desember 2011
Lokasi: Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Dua pelaku merampas sepeda motor setelah membacok punggung korban.
13 Desember 2011
Lokasi: Jalan Soepomo, Tebet Barat, Jakarta Selatan.
Tiga pelaku turun dari mikrolet dan langsung membacok lengan korban. Pelaku kabur membawa sepeda motor Suzuki Satria bernomor polisi B-6575-CF milik korban.
14 Desember 2011
Lokasi : Depok.
Perampokan dan pemerkosaan di dalam angkot M26 yang menimpa pedagang sayur berinisial RS.
0 comments:
Post a Comment