Tuesday, December 27, 2011

Wanita Ini Menaklukan Antartika Seorang Diri

Antartika bukanlah kontinen yang ramah dan Felicity Aston telah membuktikannya sendiri. Ketika berada di Antartika seorang diri, masalah kecil pun dapat menjadi masalah besar.

Satu pengikat skinya melenceng dari ikatannya dan membuat pergelangan kakinya nyeri. Tiga pemantik yang dibawa untuk menyulut api di kompor kecilnya juga tiba-tiba ngadat dan tak mau menghasilkan api di udara dingin,sehingga memaksa Aston menggunakan korek api.

Perempuan Inggris itu juga berjuang melawan batuk yang menyerangnya di tengah udara dingin. Embusan napasnya membeku dan membentuk tangkai-tangkai es di maskernya, ketika Aston berski di temperatur minus 30 derajat Celsius.

Namun semua masalah itu bisa diatasi oleh Aston,yang pekan lalu berhasil menjejakkan kaki di Kutub Selatan. Dia telah melewati hampir separuh jalan yang harus ditempuhnya untuk menjadi orang pertama yang menyeberangi Antartika dengan hanya menggunakan ski.

Aston mencapai stasiun riset Amerika Serikat di Kutub Selatan pada 20 Desember 2011, setelah menarik dua kereta luncur lebih dari 700 kilometer. Sebelum tiba di kutub,Aston harus melintasi gletser, pegunungan,dan terpaan angin kencang yang menghadang jalannya selama hampir sebulan.

Setibanya di kutub, perempuan berusia 34 tahun itu beristirahat selama sehari sebelum kembali melintasi es. Dia tidak yakin bisa mencatat rekor melintasi Antartika dalam 70 hari.“Tapi,apa pun yang terjadi,saya puas bisa melakukan perjalanan seorang diri dari pantai ke kutub”, kata Aston.

Selepas Kutub Selatan, Aston masih harus “berjalan” 1.000 kilometer lagi menuju titik finis di Teluk Hercules. Setelah seharian berjalan di atas es, Aston mendirikan tenda, menghangatkan makanan beku di kompor dan mengirim pesan di Twitter.

“Es melapisi tudung bulu saya dan tetesan air beku bergantungan di masker dan kacamata membuat saya terlihat seperti penjelajah kutub yang asli,”ujarnya.

Felicity Aston Antartika


Aston mengawali ekspedisinya pada 25 November dari Bentang Es Ross,mendaki gletser yang dipenuhi jurang di Pegunungan Transantartik, sebelum mencapai dataran tinggi luas di tengah benua es itu. Dia berharap bisa mencapai Kutub Selatan pada 13 Desember, bertepatan dengan peringatan 100 tahun keberhasilan petualang Norwegia Roald Amundsen, yang menjadi tim pertama yang mencapai kutub. Namun badai dan penundaan terbang pendahuluan menghambat kemajuannya.

Aston diperkirakan akan menyelesaikan perjalanannya pada akhir Januari 2012.Untuk memantau keberadaan dan keselamatan perempuan itu, dia dibekali pemancar sinyal GPS untuk mengetahui posisinya.

Meski merindukan pancuran air hangat dan roti dengan mentega lelehnya,Aston terus melangkah maju melintasi es Antartika.“Perjalanan saya masih jauh”, ujarnya.

Felicity Aston Antartika


0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More