Detik-detik Akhir Hidup Made (Tragedi Mesuji)

Tim Mesuji Temukan Bukti Rekayasa Kematian Made

Misteri kematian Made Aste terkuak. Berdasarkan video yang dimiliki Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Mesuji, pria asal Bali itu tak memegang senjata saat ditembak polisi. Ini berbeda dengan pengakuan kepolisian bahwa Made terpaksa dilumpuhkan karena hendak membacok petugas.

Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Mesuji, Denny Indrayana,menyatakan timnya menemukan bukti adanya rekayasa laporan mengenai penembakan Made Aste,warga Pelita Jaya, Register 45,Mesuji,Lampung,pada 6 November 2010.

“Di Register 45 ada video yang berbeda,” katanya kepadaTempo di ruang kerjanya kemarin.

Menurut Denny,dalam video itu terlihat Made tak membawa parang ketika ditembak.Tim terpadu penertiban yang berisi unsur kepolisian,pasukan pengamanan perusahaan, dan polisi hutan terekam meletakkan parang di tangan Made y ang sekarat.
Bahkan tak terlihat upaya tim menyelamatkan nyawa Made.

“Kami tak tahu siapa yang meletakkan (parang),tapi ada,” ujarnya.

Inilah potongan video peristiwa Mesuji di Register 45, yang mengungkap dugaan rekayasa penyebab kematian Made.



Menit 04.15
Made Aste, 40 tahun, setengah menelungkup dengan darah bersimbah di bagian pantat. Terlihat masih bernapas, tak ada parang di tangannya. Wayan Sumarje, 38 tahun, tengkurap sekitar dua langkah dari tubuh Made. Kaki kanannya berdarah kena tembak.
Aparat membentak mereka diselingi bunyi tembakan-tembakan. Petugas memeriksa tubuh Made dan tak ditemukan senjata.



Menit 05.21
Parang panjang sudah berada di genggaman tangan kanan Made yang terkulai.



Menit 05.44
Sarung parang sudah terselip di tubuh Made. Sarung itu terlibat lebih pendek ketimbang parangnya.



Menit 05.55
Ajun Komisaris Besar Priyo Wira Nugraha, yang mengenakan kaus polo warna hitam dan bertopi Polri, menelepon seseorang via telepon seluler. “Ya, gimana, Bang, saya mau dibacok!”

Menit 06.14
Mobil double cabin mengangkut kedua tubuh korban.

Menit 06.31
Video selesai.

Posted in: Life, News