Pengunjung melihat pesawat Jabiru J430 buatan siswa SMKN 12 Bandung, Jawa Barat
Sejak didirikan pada 1985, keberadaan SMKN 12 Bandung di Jalan Padjadjaran itu memang tidak terpisahkan dari PT DI. Maklum, pendiri sekolah itu Departemen Pendidikan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), danPT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Nama terakhir kini sudah berubah menjadi PT DI.
Ada satu lembaga lain yang juga memiliki peran membesarkan sekolah ini, yakni Formation Internationale Aeronautique et Spatiale (FIAS) Prancis. Perusahaan itu memberikan bantuan pendampingan program, peralatan, tenaga ahli penerbangan, dan pelatihan guru di dalam negeri maupun yang dikirim ke negeri mode itu selama 4 tahun.
Tahun ini, kebanggaan makin membuncah karena para siswa juga berhasil meluncurkan pesawat terbang rakitan sendiri, Jabiru-430. Nama itu mereka pilih untuk pesawat yang memiliki empat tempat duduk ini.
Jabiru-430 ditopang mesin 3.300 cc, yang membuatnya mampu terbang dengan kecepatan 130 knot, atau sekitar 240 kilometer per jam. Pesawat dengan panjang 6,5 meter, lebar sayap 9,6 meter, dan tinggi 2,4 meter ini berbobot 340 kilogram. Sekali isi bahan bakar, ia diproyeksikan mampu terbang selama 7 jam atau sejauh 1.600 kilometer. Dana yang digelontorkan untuk pembuatannya mencapai Rp1 miliar.
Tahun ini, nama SMK tengah berkibar. Hal itu bermula dari sentuhan Wali Kota Surakarta Joko Widodo yang berhasil melambungkan mobil Esemka karya anak-anak di kota keraton itu. Pesanan mobil mengalir dan perhatian terhadap karya anak SMK makin besar.
Di banyak kota, para pejabat pun berjanji akan mendukung mereka. “Sudah banyak karya dan kreativitas pelajar SMK di Kota Bandung yang terus kami dukung. Jabiru yang dikerjakan sejak 2009 salah satunya,” kata Ke- pala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji.
0 comments:
Post a Comment