Detasemen Khusus 88 Polri akhirnya menemukan tiga senjata laras panjang yang ditanam tersangka BH, alias Dodi, 35, anak buah Abu Omar alias Zulfikar di hutan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kota Depok.
Senjata itu jenis Jungle dan FN berikut 20 peluru. Senjata tersebut diterima Dodi yang berprofesi sebagai tukang bubur di Karawaci, Tangerang, dari Abu Omar. Dodi ditangkap November 2011.
Sebelumnya, polisi juga telah menangkap Abu Omar di Perumahan Griya Waringin, Bogor, pada 4 Juli 2011. Abu Omar akan melakukan perang kota dengan sasaran kantor polisi, Kedubes Singapura di Jakarta, serta berniat menculik pimpinan kelompok Syiah Indonesia.
Tersangka Abu Omar mendatangkan persenjataan dari Filipina dan sudah menjalin aļ¬liasi dengan kelompok teroris asal Surakarta, Cirebon, Aceh, serta Ambon. Kelompok ini sudah terlatih dan pernah menyerang Pos Brimob Loki, Ambon.
Dengan ditemukannya tiga senjata, barang bukti yang disita sudah enam pucuk senjata serta 816 peluru. Polisi sampai saat ini masih mencari senjata lain yang disembunyikan tersangka DAP, 34, S, 30, serta AA alias Agung, 31. Ketiga tersangka bersama Dodi diminta menunjukkan tempat penyembunyian senjata tapi hanya Dodi yang menunjukkan lokasi.
Pencarian senjata berlangsung sekitar 5 jam diselingi makan siang antara pukul 10.00 WIB dan pukul 15.00 WIB. Senjata itu disimpan dalam sebuah lubang dengan dibungkus kantong plastik putih.
Umar Patek ditangkap di Pakistan tahun lalu. Ia dijerat dengan Pasal 15 Pasal 9 UU 15/2003 tentang Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman hukuman mati.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri membawa tersangka teroris Abu Omar (kanan) asal Cirebon saat menunjukkan senjata yang disembunyikan di hutan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, kemarin. Pencarian senjata selama 3,5 jam dengan menyusuri hutan tersebut berhasil menemukan 1 senjata laras panjang, 2 pistol jenis FN, dan 20 peluru.
0 comments:
Post a Comment