Tuesday, February 28, 2012

[Video] Drone 'MQ-1 Predator' Pesawat Tanpa Awak

Drone telah menjadi fenomena dalam operasi militer di dunia termasuk di Asia Tenggara belakangan ini. Permintaan atas pesawat nirawak ini terus melonjak seiring meningkatnya ketegangan-ketegangan perbatasan yang terjadi di wilayah Asia. Seperti ketegangan di Laut China Selatan dan konflik dua tetangga Korea Utara dan Selatan yang terus memanas.

Editor mingguan pertahanan IHS Jane, James Hardy, mengatakan kebutuhan untuk memata-matai tetangga tersebut telah meningkatkan minat terhadap drone.

“Proyek ini sangat besar di Asia Pasifik karena kebutuhan untuk pengintaian sangat tinggi. UAV ini tidak bersenjata, tapi dirancang untuk memberi informasi dan pengawasan intelijen,” kata Hardy.Senada, lembaga konsultan.

Senada, lembaga konsultan bisnis Frost and Sullivan menyatakan pasar drone di Asia Pasifik tumbuh cukup pesat. Negara-negara di wilayah itu menjadi pembeli terbesar kedua setelah Amerika Serikat (AS). Tahun lalu, misalnya, wilayah Asia telah mengeluarkan dana US$590 juta untuk belanja drone. Frost and Sullivan pun menaksir anggaran itu akan meningkat hingga US$1,4 miliar pada 2017.

“Semua organisasi sektor pertahanan telah menginvestasi dana besar untuk pengembangan UAV. Mereka harus memfokuskan pasar ke Asia Pasifik. Pemotongan anggaran militer di Eropa dan AS telah membuat pasar mereka berkurang,” ujar konsultan senior industri pertahanan di Frost & Sullivan, Bruno Mucciolo.

AS, kendati telah memangkas anggaran militer, tetap menyiapkan dana besar untuk pengembangan drone. Menurut hitung-hitungan Kongres AS, militer ‘Negeri Paman Sam’ akan menghabiskan dana hingga US$32 miliar untuk kendaraan nirawak baru dalam waktu delapan tahun ke depan.

Semakin vitalnya kebutuhan akan drone dapat dilihat dari jumlah yang diproduksi AS. Kongres AS menyatakan industri militernya telah memproduksi sekitar 7.500 drone dari berbagai ukuran dan kemampuan. Jumlah tersebut mendekati hampir sepertiga dari kendaraan tempur udara AS. Padahal enam tahun lalu, jumlah drone yang diproduksi diperkirakan tidak lebih dari 20 unit.

Target produksi pun meluas, tidak hanya kebutuhan militer nasional, tetapi juga militer negara-negarapotensial, khususnya di Asia.

[Video] Drone MQ-1 Predator Pesawat Tanpa Awak


0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More