Inilah Penjelasan Lengkap Terjadinya Supermoon

Supermoon atau bulan purnama terdekat akan terjadi di Indonesia pada 5-6 Mei 2012. Meski bisa memicu pasang laut yang tinggi, fenomena alam itu tidak perlu dikhawatirkan.

Astrofisikawan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menjelaskan supermoon tahun ini akan mencapai jarak terintim dengan bumi pada Minggu 6/5) pukul 10.30 WIB dan berlangsung hingga malam harinya. Tahun lalu, supermoon terjadi pada 19 Maret.

Purnama terdekat merupakan fenomena antariksa yang terjadi kala siklus jarak ter-dekat Bulan dengan Bumi dan siklus Bulan purnama bertemu. “Siklus jarak terdekat bulan dengan Bumi terjadi 27 hari sekali, sedangkan siklus bulan purnama 29,5 hari se-hingga tidak selalu ketemu,” urai Thomas.

Purnama terdekat, sambungnya, bisa dilihat dalam kurun waktu 14 bulan sekali. Pada supermoon tahun ini, Bulan akan berada pada posisi 357 ribu km dari Bumi. Ini 27 ribu km lebih dekat ketimbang rata-rata jarak Bumi dan Bulan, yaitu 384 ribu km.

Meski begitu, jarak tersebut tidak sedekat purnama pada 2011 lalu. Saat itu, menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), merupakan purnama terdekat selama hampir 20 tahun terakhir de-ngan jarak 356.577 km.

Meski menjanjikan penampakan bulan purnama yang lebih besar dan lebih terang, supermoon sulit dibedakan dengan bulan purnama pada umumnya oleh masyarakat awam.
Karena secara kasatmata purnama penuh tidak akan kelihatan mencolok dari langit.
Kecuali bagi astronom yang memang telah melakukan pengamatan sebelumnya, atau bagi mereka yang melihat fenomena ini dengan lensa teleskop.

Setiap purnama juga akan menyebabkan pasang laut maksimum karena tarikan gravitasi Bulan dan matahari terhadap Bumi, terlebih saat purnama terdekat. Namun, menurut Thomas, rata-rata ketinggian pasang laut saat purnama terdekat hanya meningkat 10%.

Untuk mereduksi kekhawatiran publik, Thomas lebih memilih istilah purnama terdekat daripada supermoon. Sebutan supermoon dikenal dalam astrologi dan dikaitkan dengan ramalan bencana, tetapi secara astronomi tidak benar dan tidak terbukti.

Posted in: Sains