Gunung Salak merupakan gunung berapi dengan tinggi 2.221 meter yang terletak di Jawa Barat. Jarak gunung ini sekitar 64 kilometer dari arah selatan Jakarta. Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Bogor.
Sementara letak astronomis puncak gunung ini ialah pada 6°43’ LS dan 106°44’ BT. Gunung ini memiliki tiga puncak, yakni Puncak Salak I (2.211 m dpl), Puncak Salak II(2.180 m dpl), dan Puncak Sumbul (1.926 m dpl).
Meski bukan gunung yang tinggi, gunung yang namanya berasal dari bahasa Sansekerta, Salaka yang berarti perak ini dikenal punya medan pendakian yang sulit. Banyak para pendaki yang hilang dan tewas di gunung ini.
Selain kisah sedih pendakian, gunung ini juga me -nyimpan tragedi dunia penerbangan. Paling tidak, dalam sepuluh tahun terakhir ini, tercatat 7 pesawat jatuh di sekitar gunung tersebut, diantaranya :
1. Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac
Helikopter Sikorsky S-58 jenis Twinpac dengan nomor H-3408 milik TNI Angkatan Udara jatuh di areal kebun kacang dan tanaman singkong di dalam pangkalan udara militer Atang Sanjaya, Bogor.
Pangkalan udara ini terletak di kaki Gunung Salak. Tujuh anggota TNI AU, yakni dua penerbang dan lima kru mekanik tewas seketika setelah helikopter buatan Amerika pada 1970 itu terhempas.
2. Pesawat Cessna 185 Skywagon
Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Atlet terjun payung bernama Edy Cristiono tewas dalam peristiwa itu.
3. Pesawat Cassa TNI AU A212-200
Pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 18 Penumpang tewas akibat kecelakaan itu.
4. Sundowner
Pesawat latih jenis Sundowner jatuh di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Saat itu instruktur penerbang Nicholas Burung meninggal tak lama setelah kejadian, dalam perjalanan ke rumah sakit.
5. Heli Puma
Kecelakaan pesawat TNI kembali terjadi. Heli Puma milik TNI AU jatuh di kawasan Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Dalam kecelakaan tersebut, 2 tentara mekanik tewas, sedangkan pilot Mayor (pnb) Sobic Fanani dan kopilot Lettu Wisnu, serta tiga anggota TNI lainnya mengalami luka.
6. Pesawat Sukhoi Superjet 100
Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan joy flight hilang kontak di kawasan Gunung Salak, Bogor, 9 Mei 2012. Sehari setelahnya dipastikan pesawat buatan Rusia itu jatuh di lereng Gunung Salak.
Badan pesawat pecah berkeping-keping. Dalam pesawat tersebut, terdapat 45 penumpang, 8 di antaranya merupakan kru asal Rusia.
Kemungkinan human error ini bisa saja terjadi. Meskipun Yablontsev merupakan pilot terbaik Rusia, harus diingat ia mungkin saja kelelahan. Ia dan kopilotnya sudah menjalani penerbangan marathon sejak 3 Mei 2012, sebelum ke Jakarta, pasangan ini juga telah menerbangkan pesawat ini ke Kazakhstan, Pakistan dan Myanmar.
Selain itu, Yablontsev juga belum pernah terbang ke Indonesia sehingga tidak menguasai medan.
Sementara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut kemungkinan penyebabnya adalah cuaca buruk. Saat kejadian kondisi cuaca buruk akibat awan Cumulonimbus (CB). Awan ini sangat berbahaya untuk dimasuki pesawat karena kondisinya sangat pekat.
0 comments:
Post a Comment