Presiden sementara Mali, Dioncounda Traore dipukuli ratusan demonstran yang menyerbu Istana Presiden di ibu kota Mali, Bamako, Senin (21/5/2012).
Traore yang dituntut mundur oleh demonstran itu terluka dan pingsan sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
Juru bicara militer otak kudeta 22 Maret lalu itu mengatakan pengawal Traore sempat membunuh tiga orang dari gerombolan penyerang itu. Ada tiga orang tewas dan beberapa terluka oleh tembakan. Pengawal keamanan Dioncounda menembaki orang-orang.
Dia menambahkan demonstran meninggalkan istana pada pertengahan sore. Sebelumnya, demonstran memasuki kompleks Istana Presiden tanpa perlawanan dari tentara. Mereka merobek-robek foto Traore.
Sejumlah warga sipil itu juga memanjat kendaraan lapis baja yang tengah diparkir di dekat Istana Presiden. Beberapa pengunjuk rasa bahkan memarkir sepeda motor dan
sepeda mereka di ruang tengah Istana Presiden.
Para demonstran itu merupa-kan pendukung kudeta 22 Maret lalu yang tak puas dengan Traore, yang menjadi presiden sementara selama satu tahun. Mereka menilai mandat untuk Traore telah habis masanya pada Senin (21/5/2012).
Namun, Traore ternyata masih memegang kekuasaan yang membuat warga Mali marah. Traore masih memegang kekuasaan disebabkan dukungan kesepakatan para pemimpin Afrika Barat dengan pemimpin kudeta Kapten Amadou Sanogo.
Seorang saksi mata, Sekou Sidibe, mengatakan Traore menderita cedera pada wajahnya. Presiden sementara Mali itu langsung diantar para pengawalnya ke rumah sakit.
0 comments:
Post a Comment