Liu Yang menjadi astronot wanita pertama China yang berpartisipasi dalam misi roket berawak Shenzhou-9, yang diluncurkan Sabtu (16/6). Kehadiran Liu bertujuan untuk melengkapi misi dengan kehadiran kaum hawa.
Secara umum, astronot wanita memiliki ketahanan tubuh, kondisi psikologis dan ke-mampuan mengatasi kesendirian yang lebih baik,” kata Wu Ping, jurubicara misi, diberitakan kantor berita Xinhua. “Fakta itu membuktikan wanita sangat kompeten untuk melaksanakan misi luar angkasa.
Selama ini, sudah lebih dari 50 astronot wanita dari tujuh negara berpartisipasi dalam misi luar angkasa, dengan durasi misi terpanjang mencapai 188 hari.
Dia merupakan veteran pilot dengan catatan 1.680 jam pengalaman terbang dan memperoleh hasil tertinggi dari ujian tentang ruang angkasa setelah dua tahun menjalani pelatihan.
Jika semuanya berjalan baik, pesawat Shenzhou-9 akan mendarat di laboratorium orbit ruang angkasa China dan itu berarti negara tersebut menjadi negara ketiga setelah AS dan Rusia yang berhasil mengirim pesawat berawak ke ruang angkasa.
Bagi China, kehadiran astronot wanita juga dapat menunjukkan citra positif wanita Negeri Tirai Bambu itu serta mempromosikan program roket berawak.
Selain Liu Yang, roket Shenzhou-9 juga akan berawak dua astronot pria, yaitu Jing Haipeng dan Liu Wang. Roket ini diluncurkan secara manual Sabtu, bersama dengan modul eksperimental Tiangong-1.
0 comments:
Post a Comment